Entri yang Diunggulkan

5 Makanan yang menyebabkan kanker datang ! Waspadalah

dikesempatan ini mimin akan membuat artikel tentang 5 Makanan yang harus dihindari demi mencegah kanker. Salah satu penyakit yang palin...

5 Makanan yang menyebabkan kanker datang ! Waspadalah
RYOMA AOV HD WALLPAPER

RYOMA AOV HD WALLPAPER

- Monday, 20 August 2018







"Jangan terjebak di masa lalu. Tataplah masa depan."

Kata-kata terakhir sang ayah, menjadi pegangan hidup Ryoma. Sebagai keturunan seorang samurai, Ryoma tak hanya berlatih keras, namun juga mempelajari strategi militer. Di sebuah kamp pelatihan di mana kekuatan menjadi segalanya, dia muncul menjadi yang terbaik. Anak lain selain dirinya memiliki nasib yang sama seperti Ryoma: Ayah mereka tewas terbunuh, hanya merekalah yang sanggup menanggung beban dan meraih kejayaan demi keluarga mereka.

Ryoma merupakan sosok yang pemalu semasa kecil. Apalagi dirinya gemar belajar taktik militer, tak pelak membuatnya jadi sasaran perundungan. Namun Kondo selalu melindunginya. Kondo berguru pada ayah Ryoma dan ingin menunjukkan balas budi atas kebaikan yang telah diberikan keluarga Ryoma pada dirinya. Dengan Kondo sebagai panutan, Ryoma pun tumbuh menjadi samurai seperti ayahnya.

Namun, persahabatan mereka tak bertahan lama akibat adanya perintah dari pihak militer yang membawa mereka ke jalan berbeda. Kondo yang pemberani terpilih menjadi penjaga pribadi pewaris tahta kerajaan, sementara salah satu pangeran yang lebih muda memilih Ryoma untuk membantunya menjalankan rencana liciknya. Dulu Ryoma dan Kondo bersahabat, namun sekarang mereka bersaing demi mengabdi pada pangeran mereka. Ryoma tak akan pernah menyangka bahwa suatu saat mereka akan bermusuhan.

Waktu pun berlalu, dan sang raja yang menua akhirnya mangkat saat sedang berurusan dengan musuh kerajaan. Kedua pangeran yang cakap di bidang hukum pun tak menunggu waktu untuk bersengketa satu sama lain. Ryoma, yang sekarang merupakan ketua ahli siasat militer bagi sang pangeran muda, memimpin pasukannya menuju sejumlah kemenangan penting. Pangeran yang lebih tua yang kehilangan ide, menyusun siasat yang berbahaya dengan mengutus satuan pembunuh pimpinan Kondo untuk membunuh sang pangeran muda. 

Rencananya seolah akan berjalan sukses saat mereka berhasil tiba di tahta sang pangeran tanpa perlawanan sama sekali. Ryoma telah mengantisipasi rencana ini, namun terkejut saat melihat Kondo dan menjadi ragu. Kondo dan regunya memanfaatkan hal tersebut dan meruntuhkan pertahanan regu Ryoma dengan mudah.

Saat Ryoma kembali fokus, dia dapat mendengar teriakan sang pangeran seraya kata-kata mendiang ayahnya bergema dalam pikirannya. "Jangan terjebak di masa lalu", dan di saat itu, dia memutuskan untuk mengerahkan segala kemampuannya.

Dengan pedang di tangannya, Ryoma menebas tiap prajurit yang mendekati sang pangeran. Kali ini Kondo lah yang terkejut, namun dia tak punya pilihan selain meneruskan rencana. Serangan Kondo semakin terasa tajam dan berbahaya seraya dia menantang Ryoma. Duel itu berakhir saat keduanya melancarkan satu serangan terakhir. Ryoma menancapkan pedangnya di dada Kondo, namun bilah senjata Kondo berhenti di saat-saat terakhir, nyaris menusuk tenggorokan Ryoma.

"Mengapa ini harus terjadi?" Ryoma kebingungan. "Aku hanyalah seorang yatim piatu," sahut Kondo, "Aku tak punya siapa-siapa selain kau dan guruku. Dia pasti bangga pada-…" Kondo pun terdiam tak mampu menyelesaikan perkataannya, dan Ryoma tak kuasa menahan air mata.

Setelah menguburkan Kondo, Ryoma membelah bilah senjatanya menjadi dua dan menguburkannya bersama Kondo. Dia berikrar untuk tidak akan menggunakan tangan kanannya lagi, tangan yang telah merenggut nyawa Kondo. Dia mengangkat Naginata milik Kondo dan beranjak pergi.

"Kejayaan dan martabat? Aturan samurai? Tak ada urusannya denganku. Mulai saat ini, Ryoma dan Kondo telah menjadi satu, dan kami akan memulai hidup yang baru."